Fakta Tentang Durian
fakta tentang Buah Durian
Durian adalah nama tumbuhan tropik yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Varian namanya yang juga populer adalah duren. Orang Sunda menyebutnya kadu.
Buah ini bisa tumbuh sampai sepanjang 30 sentimeter dengan diameter 15 sentimeter, dan biasanya dengan berat 1-3 kilogram. Bentuknya beragam, mulai dari lonjong sampai bulat, dengan warna kulit hijau tua sampai coklat dan dengan warna daging kuning muda sampai ke merah orange, tergantung dari spesies masing-masing buah tersebut.
Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan (arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein dan mineral
Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor.
Banyak orang menganggap buah durian sebagai buah yang enak. Masyarakat sering menyebutnya "raja buah-buahan". Akan tetapi sebagian orang tidak tahan akan baunya dan menganggapnya berbau busuk.
Bagi penggemar durian, agar tidak menimbulkan hal-hal tak menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau durian, ada cara gampang untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut. Bersihkan jari tangan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa durian (yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji durian menempel) dan air adukan tersebut jangan dibuang, tetapi digunakan untuk berkumur
Durian dianggap sebagai makanan panas, dan sehabis makan durian biasanya tubuh kita akan berkeringat. Untuk mengatasinya, tuangkan air tawar pada bagian kulit buah yang telah kosong, lalu diminum. Selain itu, musim durian biasanya terjadi bersamaan dengan manggis yang dianggap mendinginkan badan. Oleh itu kedua buah ini biasanya dimakan bersama-sama.
KHASIAT DAN MANFAAT BUAH DURIAN
Legit, lezat dan baunya sangat menyengat, siapa yang tidak kenal buah durian. Buah yang mempunyai nama latin Durio Zibethinus Murr ini,tidak hanya aromanya yang menyengat, tapi ada khasiat yang terkandung baik dalam buah, kulit, maupun bijinya.
* Mulai dari buahnya, buah yang berasal dari Asia Tenggara ini, ternyata mampu mengatasi penyakit kuning, serta penyakit kulit. Setiap 1 salut biji durian mempunyai nilai kandungan gizi 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat, serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C, serta kalium, kalsium, fosfor dan 67 g air.
* Dari bijinya, kita dapat merebus atau membakarnya dan dapat dijadikan cemilan sehat karena mengandung pati yang sangat tinggi. Tapi perlu diingat, tidak diperbolehkan memakan biji mentah dari buah yang berasal dari genus Durio ini, karena asam lemak siklopropena (cyclopropene) yang terkandung dalam biji durian bersifat racun bagi tubuh.
* Kita beralih ke kulit Durio Zibethinus Murr. Kulit durian dipercaya mampu untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar (sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid. Selain itu kulit durian dapat dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur.
Selain buah, biji, dan kulit, akar durian dapat dimanfaatkan untuk obat penurun demam dan untuk menyembuhkan cantengan (infeksi pada kuku) dengan cara dicampur dengan Jeringau (Acorus calamus).
EFEK SAMPING memakan BUAH DURIAN
1.bau yang khas dan kadang terkesan tidak enak bagi para orang yang tidak suka dengan durian
2.perut terasa panas bila terlalu banyak.terutama bagi yang belum terbiasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda meninggalkan komentar dengan menjunjung tinggi nilai etika dan kesopanan.... terimakasih atas partisipasi dan kunjungan anda....
salam korsa,