VIVAnews- Gunung Merapi masih berstatus waspada hampir empat bulan. Status Merapi yang berlaku sejak 13 Desember 2010 itu belum akan diturunkan karena erupsi lanjutan Merapi belum selesai. Bahkan dalam beberapa hari terakhir masih terjadi gempa vulkanik Multi Phase (MP) yang meningkat tajam.
"Dua hari terakhir ada gempa vulkanik MP yang meningkat cukup tajam. sehari [Jum'at, 8 April 2011] kemarin lebih dari 50 kali MP. Namun itu bukan hal yang istimewa, karena kondisinya memang masih normal," kata Subandryo, Kepala BPPTK Yogyakarta di Pos Pemantauan Gunung Merapi, Sabtu, 9 April 2011.
Ia menjelaskan, gempa MP merupakan indikasi pertumbuhan kubah lava dengan magma yang bergerak keatas. Tumbuhnya kubah lava itu terbukti juga dengan tampaknya sinar api pada Gunung Merapi beberapa hari lalu. "Artinya Gunung Merapi masih aktif," imbuhnya.
Menurut Subandryo, proses erupsi 2010 lalu belum sepenuhnya berhenti. Biasanya fase akhir erupsi erupsi itu diakhiri oleh pertumbuhan kubah lava. "Hanya lavanya mungkin sudah berbeda, karena gasnya tidak terlalu tinggi," tuturnya.
Dengan adanya kubah lava, apakah itu proses erupsi Merapi akan segera berkhir? Subandryo menjawab, "Tidak pasti karena itu adalah lanjutan erupsi Merapi 2010 lalu yang belum selesai. Itu bukan sesuatu yang baru, artinya erupsi Merapi belum berakhir," lanjut dia.
Meski demikian, selama aktifitas Merapi masih fluktuatif, belum ada rencana menurunkan status Gunung Merapi, karena ancaman rillnya masih ada. Di samping itu, masih ada pertumbuhan kubah lava dan ancaman banjir lahar dingin yang cukup besar. "Tidak tepat kalau statusnya diturunkan, karena akan mengurangi kewaspadaan masyarakat," tandasnya.
Masyarakat dihimbau agar tidak perlu panik dengan peningkatan aktifitas Gunung Merapi tersebut.
Laporan: Erick Tanjung| Yogyakarta
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda meninggalkan komentar dengan menjunjung tinggi nilai etika dan kesopanan.... terimakasih atas partisipasi dan kunjungan anda....
salam korsa,