VIVAnews - Pelaksanaan lelang harta karun di Balllroom Mina Bahari 3 Gedung Departemen Kelautan dan Perikanan, diwarnai kericuhan saat seorang pengunjung berorasi ketika Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhamad memberikan sambutan.
"Benda sejarah yang ditemukan negara tidak seharusnya dijual, karena itu benda penting yang harus dipelajari. Bukan malah untuk diperjualbelikan," ujar Dwi Erlangga, 28 tahun lantang dengan berdiri sambil membawa poster berisi penolakan terhadap acara lelang.
Aksinya ini kontan saja membuat petugas keamanan menggiring pemuda yang mengenakan batik cokelat itu untuk keluar ruangan karena mengganggu acara lelang. Tapi kericuhan terjadi karena pemuda itu menolak dibawa keluar. Setelah digiring keluar, acara dilanjutkan kembali.
Hingga acara lelang dimulai pukul 14.30 WIB kursi peserta lelang masih kosong melompong. Acara lelang 271.834 keping harta karun asal laut Jawa dipastikan tidak akan dihadiri oleh satu pun peserta lelang.
Hingga waktu pendaftaran berakhir semalam, tidak ada calon yang mendaftar dengan mengirim dana deposit sebesar 20 persen dari total nilai lelang itu.
Jika pelelangan tahap pertama tidak terjadi transaksi, maka rencananya akan digelar lelang tahap dua. "Nant menteri Kelautan dan Perikanan yang akan menjelaskan apakah akan digelar lelang tahap 2 atau tidak, " kata Sekretaris Nasional Benda Muatan Asal Kapal Tenggelam (BMKT), Sudirman Saad.
Sesuai aturan, pelelangan dapat dilakukan hingga tiga tahap. Acara lelang hari ini dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhamad dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik. (umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda meninggalkan komentar dengan menjunjung tinggi nilai etika dan kesopanan.... terimakasih atas partisipasi dan kunjungan anda....
salam korsa,