Memasang sokbraker belakang sendiri? Ah gampang! Betul, gonta-ganti piranti peredam kejut ini memang mudah. Tapi nyatanya masih ada saja pantangan yang sering diabaikan. Apalagi kini sifat sokbraker belakang makin universal, asal panjang dan lubang bautnya sama bisa saling tukar.
“Tapi tetap enggak bisa asal pasang ada beberapa pantangan yang enggak boleh dilanggar”Jangan Pasang Terbalik
Memasang sokbraker belakang terbalik kerap kali dilakukan. Motifnya bermacam-macam ada yang karena sokbraker belakangnya memiliki tabung di bagian atas dan enggak mau mencoak bodi akhirnya dipasang terbalik. Atau sekedar agar tampilannya lebih menarik. Padahal kesalahan ini bisa berakibat fatal.
“Karena terbalik sirkulasi olinya juga terbalik, akan ada bagian di dalam sokbraker yang tidak terlumasi oli. Efeknya sokbraker akan terasa lebih keras dan lama kelamaan sil-nya pasti rusak dan oli bocor”
Cara paling mudah memastikan posisi sokbraker tidak terbalik adalah dengan melihat sticker atau merek yang tertempel di badan sokbraker. Atau pada tipe-tipe tertentu malah sudah ada tanda petunjuk posisi pemasangan sokbraker.
“Karena terbalik sirkulasi olinya juga terbalik, akan ada bagian di dalam sokbraker yang tidak terlumasi oli. Efeknya sokbraker akan terasa lebih keras dan lama kelamaan sil-nya pasti rusak dan oli bocor”
Cara paling mudah memastikan posisi sokbraker tidak terbalik adalah dengan melihat sticker atau merek yang tertempel di badan sokbraker. Atau pada tipe-tipe tertentu malah sudah ada tanda petunjuk posisi pemasangan sokbraker.
Lubang Baut Jangan Oblak
Karena mau saling tukar sokbraker terkadang ukuran baut pengikat tidak diperhatikan, asal bisa masuk langsung pasang. Misal, kalau lubang di sokbrakernya untuk baut 12 ya jangan dipasang baut 10. Kalau oblak bisa bahaya, khususnya masalah stabilitas. Karena harusnya bagian ini diam dan terkunci rapat.
Begitu juga dengan karet di lubang baut tadi. Kalau sudah getas atau sobek sebaiknya diganti. Kalau karet sokbraker umumnya berumur panjang. Asal tidak terlalu sering dibongkar pasang jarang sekali ganti.
Jangan Menempel Bodi
Sebisa mungkin sokbraker jangan sampai menempel body motor saat dipasang. Kalau pun mentok, mau enggak mau cover body yang harus mengalah dan harus dicoak. Jangan malah posisi pemasangannya di balik seperti yang sudah diutarakan di atas.
Bila sokbraker mentok body oli di dalam sokbraker terkena guncangan tambahan yang membuat sirkulasi di dalam jadi kurang sempurna. Selain itu bila per yang nyangkut di body, otomatis gerakan naik turun per juga akan terhambat. Gesekan antara sokbraker dan body juga pasti menyebabkan sokbraker lecet.
Enggak mau kan sokbraker mahal-mahal harus baret gara-gara hal sepele.
Perhatikan Bobot
Gonta ganti sokbraker dari tipe sepeda motor lain boleh saja, tapi tentunya setelah melalui pertimbangan bobot. Misalnya, setelah ganti sokbraker berharap bantingannya lebih lembut. Tapi sepeda motor jenis bebek malah diganti pakai sokbraker milik motor sport yang ada malah jadi keras.
Tentu karena sokbraker motor sport dirancang lebih keras untuk menahan bobot yang lebih berat dari bebek. Tapi jika memang memiliki pertimbangan lain misalnya pada sepeda motor yang sering menerima beban berat pengendara atau barang bawaan. Pemilihan sokbraker yang lebih keras bisa jadi solusi.
Perhatikan Bushing Arm
Suatu ketika ada konsumen yang mengeluh sokbrakernya keras. Ternyata setelah di cek kesalahan bukan di sokbraker tapi justru ada di bushing sokbraker yang sudah seret sehingga membuat pergerakan swing arm jadi kurang lancar.
Saat sokbraker dilepas swing arm nya tidak jatuh tapi tetap pada posisi sebelumnya, ada banyak sebab, salah satunya dari kondisi bushingnya sendiri yang sudah rusak atau kurang pelumas. Kalau yang ini artinya sudah minta ganti. Namun bisa juga disebabkan baut pengikat as roda yang terlalu kencang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda meninggalkan komentar dengan menjunjung tinggi nilai etika dan kesopanan.... terimakasih atas partisipasi dan kunjungan anda....
salam korsa,