VIVAnews - Sebuah percekcokan di Twitter telah mengakibatkan kasus pembunuhan di New York, Desember lalu. Pihak kepolisian New York sendiri menggunakan Tweets sebagai barang bukti dalam kasus tersebut.
Pengguna Twitter bernama Jameg Blake, 22 tahun, dituduh telah menembak Kwame Dancy, 22 tahun, dengan senjata laras panjang di leher. Meski demikian, ia mengaku tidak bersalah.
Kasus yang terjadi pada 1 Desember lalu tersebut merupakan kejadian pertama di mana Tweets digunakan sebagai barang bukti dalam pengadilan kasus pembunuhan.
Beberapa jam sebelum penembakan terjadi, Dancy dan Blake, yang sudah berteman sejak kanak-kanak terlihat saling melemparkan pesan bernada tinggi.
Juru bicara kepolisian menyebutkan bahwa pesan-pesan tersebut bisa dijadikan bukti atas teori bahwa telah terjadi pertikaian di antara kedua teman tersebut.
“Pertikaian itu bukan alasan seseorang untuk menembak orang lain,” kata Madeline Smith, ibu dari Kwame Dancy, seperti VIVAnews kutip dari New York Daily News, 12 Januari 2010. “Ini benar-benar gila. Saya tidak tahu apa yang terjadi di Twitter,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda meninggalkan komentar dengan menjunjung tinggi nilai etika dan kesopanan.... terimakasih atas partisipasi dan kunjungan anda....
salam korsa,