76cellular: Saran ganti karburator & Intake Manifold
counter76cellular jl.veteran no.76 lamongan jawatimur, GOD Bless You!

Rabu, 09 Maret 2011

Saran ganti karburator & Intake Manifold

Karburator

        Sebagai alat pengabut bahan bakar dan udara, karburator berperan penting dalam mendukung proses pembakaran. Makanya fungsi dan pemanfaatannya masih terus diandalkan. Bahkan tak cuma model, ukuran pun terus dikembangkan. Makanya ada yang disebut karbu non-vakum, vakum dan sistem injeksi. Nah, untuk dua tipe yang disebut terakhir kurang diminati para penggila kecepatan. Karena kurang responsif dari segi akselerasi.
       Tipe favorit yang murmer dan sering diterapkan bagi pembesut bebek dan matik yaitu karbu Yamaha RX-King. Selain harganya pas di kantong, juga diameter ukuran lubang venturinya lebih besar untuk motor 150 cc ke bawah. Lumayan galak deh entakkannya. Kalau punya uang lebih, umumnya pakai tipe karbu impor seperti Koso, Mikuni, Sudco dan Keihin. Bentuk dan ukuran besar venturinya bervariatif, mulai 24 mm hingga 40 mm. Untuk tipe 40 mm ke atas biasa digunakan pada crosser. Sebenarnya, karbu standar non-vakum juga cukup responsif jika di-reamer dan dimainkan pilot plus main jet-nya. 

Intake Manifold
 
        Biasa dibilang leher angsa. Yakni, penghubung antara karbu dengan ruang bakar. Lewat peranti ini, mekanik bisa menyetting arah karburator. Lihat di ajang road race maupun drag bike, ada yang mengarah ke samping, nyerong atau ke belakang. Katanya sih, itu bisa menentukan performa!
        Di pasaran komponen ini banyak beredar, ada KTC, Koso dan lainnya dari Thailand. Tugas intake demi melancarkan proses pengabutan tadi ke silinder jadi lebih cepat, jangan biarkan karbu tanpa filter ya bro, bukannya apa-apa peranti pengabut bisa kemasukan debu atau pasir. Bisa jebol tuh dapur pacu kalo material itu sampai tersedot ke ruang bakar.
       Efek lainnya, settingan spuyer juga susah. Saat posisi diam, permintaan campuran udara dan bensin seimbang. Beda saat motor bergerak, angin dari depan lebih deras masuk ke karbu. Pembakaran kurang sempurna. Intinya, paling aman arahkan manifold ke samping atau agak nyerong ke belakang. Udara yang masuk sesuai permintaan mesin. Pembakaran terlalu kering atau basah gampang dikoreksi.
        Kesimpulannya, sah-sah aja pakai karbu dan manifold racing jika memang digunakan untuk lintasan sirkuit. Tapi kalau untuk harian, BBM motor Anda akan lebih boros, juga isi kantong ikut terkuras. Apalagi kalo tidak didukung part lain.

Monggo Di coba.......

Salam korsa,
76 Cell

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan anda meninggalkan komentar dengan menjunjung tinggi nilai etika dan kesopanan.... terimakasih atas partisipasi dan kunjungan anda....
salam korsa,